Dokumentasi :
Diagnosa Keperawatan # 1
Kekurangan cairan isotonis, berhubungan dengan :
· Kehilangan cairan gastrointestinal akibat :
- akibat muntah-muntah; diare; GI suction; drainage dari tube fistula
- shift cairan ke ruang III karena obstruksi usus
· Shift cairan ke ruang ke III akibat : luka bakar ; peradangan pada organ intraabdominal ; sepsis ; pancreatitis ; asites karena sirosis hepatis
· Poliuria akibat hiperglikemia, ARF fase poliuria
· Demam
· Kurang intake cairan akibat sulit menelan; depresi
Dengan Tanda dan gejala sbb. :
· Penurunan berat badan seara mendadak ( kecuali pada shift cairan ke ruang III
- ringan jika penurunan BB sampai denga 4 %
- sedang jika penurunan BB sekitar 5 % - <>
- berat jika penurunan BB sekitar 8% atau lebih
· Penurunan turgor kulit, lidah, penurunan kelembaban membran mukosa
· Penurunan urine output dan peningkatan berat jenis urine
· Perubahan ratio BUN dengan kreatinin
· Perubahan tanda-tanda vital : ↓ tekanan darah, ↓ / suhu , denyut jantung, nadi cepat dan lemah
· Penurunan CV P dan pengisian vena perifir, dan peningkatan hematocrit
Perencanaan Keperawatan & Medis /Implementasi / Evaluasi
· Jika tidak berat seperti karena demam dapat diberikan minum melalui oral dengan penambahan 10% dari kebutuhan normal pada setiap peningkatatan suhu 1° celsius diatas 37°.
· Pertimbangkan jenis cairan yang hilang dari tubuh klien seperti kehilangan cairan akibat muntah-muntah, cairan yang diberikan mengandung Na dan K sesuai dengan cairan yang hilang.
· Jika pasien malas minum karena perasaan tak nyaman pada mulut, berikan minuman yang tidak irritatif, dan lakukan perawatan mulut beberapa kali/hari
· Jelaskan kepada klien pentingnya banyak minum dan jenis minuman bagi kondisi tubuhnya
· Jika klien sulit menelan :
- kaji reflex gag dan kemampuan menelan
- berikan minum pada posisi klien tegak
- berikan makanan yang kental seperti puding atau gelatin untuk memudahkan menelan
· jika tak bisa menelan bicarakan dengan medis untuk pemberian cairan melalui naso gastric tube.
· Jika keadaan lebih berat/ tak mampu minum diberikan cairan isotonis melalui intravenous line (infus) : Ringer lactate, NaCl 0.9%
· Amati area tempat penusukkan adakah bengkak, kemerahan, perubahan suhu, dan perasaan nyeri
· Jika terdapat oliguri, periksakan fungsi ginjal , → kolaborasi dengan medis untuk menentukan terapi cairan yang sesuai dengan kondisi tersebut
· Catat intake dan output cairan dengan seksama
· Monitoring :
- berat badan setiap hari ( penurunan berar badan 1 kg = kehilangan cairan 1000 ml),
- tanda-tanda vital : adakah postural hipotensi ( penurunan tekanan darah sistolik > 15 mmHg saat berubah posisi dari tidur ke posisi duduk), adakah takhicardi (peningkatan denyut nadi > 15 X/m)
- turgor kulit, membrane mukosa mulut
- CVP, BUN & kreatinin
- tingkat sensori
· Catat respon klien terhadap intervensi baik medis ataupun keperawatan
- peningkatan jumlah urine menjadi 1 – 2 ml /kg BB
- tanda-tanda vital kembali ke normal
- turgor kulit dan lidah membaik
- membran mukosa mulut lembab
- CVP normal
- Suara nafas bersih
0 comments:
Post a Comment