Faktor-faktor yang Mempengaruhi Oksigenisasi
1. Lingkungan / Enviroment
Ketinggian, panas, dingin, dan polusi udara berpengaruh pada oksigenasi.
Ø Tempat yang tinggi → tekanan O2 menurun → peningkatan respirasi curah jantung, dan kedalaman pernafasan.
Panas → dilatasi pembuluhØ darah perifer → aliran darah ke kulit meningkat sejumlah hilangnya panas pada permukaan tubuh. Vasodilatasi → memperbesar lumen pembuluh darah, menurunkan resistensi aliran darah → peningkatan tekanan darah → bertambahnya cardiac output → bertambanya rata - rata dan kedalaman pernafasan.
Ø Lingkungan dingin → konstriksi pembuluh darah perifer, menurunkan aktifitas jantung → berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen.
Ø Polusi Udara contohnya rokok → merangsang timbuknya sakit kepala, pusing, batuk, dan perasaan tercekik.
2. Latihan / Exercise
Aktifitas atau latihan fisik → meningkatkan respiratory dan heart rate , dan suplai O2 di dalam tubuh.
3. Emosi / Emotions
Percepatan heart rate mugkin juga merupakan respon dari emosi seperti pada rasa takut, cemas dan marah → merangsang saraf simpatic untuk merespon kiondisi tersebut.
4. Gaya Hidup / Life Style
Gaya hidup klien merupakan faktor penting yang berhubngan dengan status oksigenasi.
Silicosis → pada seseorang pemecah batu.
Asbestosis → pada pekerja asbes
Antracosis → pada penambang batu bara
Petani → penyakit debu organic
Rokok cigarret → faktor predisposisi pada penyakit paru
5. Status Kesehatan / Health Status
Dalam kondisi sehat, sistem kardiovaskuler dan pernafasan dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hipoxemia, misalnya dikarakteristikan oleh penurunan tekanan partial oksigen di dalam darah arteri, atau penurunan saturasi dari oksihemoglobin. Anemia merupakan salah satu pada sistem cardiovaskuler. Banyak penyebab dari anemia, meliputi malnutrisi, kehilangan darah. Karena hemoglobin membawa oksigen dan carbondioksida, anemia dapat mempengaruhi pembebasan gas dari dan ke sel tubuh.
6. Narcotics
Morphine dan mepedrin hydrocholoride ( demerol ), menurunkan rata - rata dan kedalaman pernafasan oleh karena depresi pusat respirasi pada medulla. Perawat harus memonitor rata - rata dan kedalaman pernafasan pada pasien yang mendapatkan analgetik narkotik.
sumber:google.com
Translate
Time
Link List
Labels
- Anime (3)
- Askep (20)
- Drawing (6)
- Info (26)
- Internet (27)
- kesehatan (34)
- Komik (9)
- komputer (14)
- Lirik Lagu (4)
- Materi Kuliah (40)
- Papercraft (5)
- Uncategorized (70)
Blog Archive
-
▼
2010
(75)
-
▼
August
(23)
- Karakteristik Golongan Darah Part I
- Ramalan Berdasarkan Golongan Darah
- Situs Terjahil dan menyeramkan
- ETIKA KEPERAWATAN
- Nursing Ethics
- Lucuuuu
- Uji Zat Keton Urine
- Uji Protein Urine
- Uji Glukosa Urine
- Kucing
- Hasil Laboratorium Urine
- LAPORAN PENDAHULUAN BLEFARITIS
- Patofisiologi Hordeolum
- ASUHAN KEPERAWATAN KERATITIS/ULKUS KORNEA
- ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA
- Visitor beneran??
- Hilang
- Reflection
- Faktor Oksigenisasi
- ASUHAN KEPERAWATAN BATU GINJAL
- ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA SEL SABIT
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA TETANUS
- ASUHAN KEEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI
-
▼
August
(23)
Search
Wednesday, August 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment