Search

Wednesday, June 29, 2011

7 Kondisi yang akan Jadi Kategori Baru Gangguan Mental

Posted by vini np at 1:46 PM

Jakarta, Gangguan mental bukan hanya gila dan diduga dialami 1 dari 4 orang dewasa, jadi tidak heran jika banyak orang dewasa kena penyakit kejiwaan (psikosis). Bakal ada 7 jenis penyakit yang akan masuk kategori gangguan mental baru.

Kecemasan dan amnesia akan dimasukkan ke dalam buku pegangan psikologi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau DSM-5. Untuk meninjau versi baru buku yang akan diterbitkan pada Mei 2013, juga ada 7 kondisi lain yang akan dipertimbangkan masuk DSM-5.

Berikut 7 kondisi yang sedang dipertimbangkan masuk dalam kategori gangguan mental baru, seperti dilansir Myhealthnewsdaily, Selasa (28/6/2011), yaitu:

1. Gangguan hiperseksual
Gangguan hiperseksual melibatkan fantasi seksual berulang dan intens, dorongan seksual dan perilaku seksual yang berlangsung setidaknya enam bulan. Hal ini membuat para ahli mempertimbangkan memasukkannya dalam DSM.

2. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Banyak wanita yang akrab dengan premenstrual syndrome (PMS) yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi dan ditandai dengan gejala perubahan suasana hati, sakit di payudara, selera makan meningkat, kelelahan, lekas marah dan depresi.

Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah kondisi yang lebih serius dibandingkan PMS. PMDD dapat membawa iritabilitas yang ditandai dengan kemarahan, depresi, perasaan putus asa, kecemasan, ketegangan dan perasaan terabaikan.

3. Gangguan 'pesta' makan (binge)
Para ahli mendefinisikan pesta makan (binge) sebagai makan makanan dengan porsi lebih besar dari kebanyakan orang akan makan dalam jangka waktu tertentu dalam kondisi yang sama. Lebih lanjut, orang dengan kondisi tersebut merasa tidak memiliki kendali saat makan. Hal ini tidak hanya terjadi sekali, namun kompulsif (berulang-ulang).

4. Gangguan stres pada anak prasekolah
Anak di bawah usia 6 tahun yang menghadapi kematian, terancam kematian, cedera serius atau pelanggaran seksual yang nyata, dapat mengalami kondisi gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). PTSD pada anak bisa terjadi karena pengalaman sendiri atau menyaksikan kejadian tersebut terjadi pada orang lain seperti orangtuanya.

Gejalanya antara lain kenangan menyedihkan, mimpi buruk yang berulang dan reaksi disosiatif di mana anak merasa atau bertindak seperti peristiwa traumatis itu akan berulang lagi.

5. Gangguan belajar
Gangguan belajar biasanya mengganggu kemampuan belajar oral anak-anak, membaca, bahasa tertulis atau matematika. Gangguan ini mempengaruhi orang-orang yang memiliki setidaknya kemampuan rata-rata untuk berpikir atau penalaran. Karena itu, gangguan belajar berbeda dari cacat intelektual, seperti retardasi mental.

6. Gejala balikan (withdrawal) ganja
Ada beberapa gangguan dalam DSM yang saat ini melibatkan penggunaan atau penyalahgunaan ganja, tetapi gejala penarikan (withdrawal) tidak termasuk salah satunya. Sedangkan gejala penarikan dari zat-zat lain, seperti alkohol dan kokain, sudah termasuk dalam DSM.

7. Gangguan penimbunan
Gangguan penimbunan diidentifikasikan sebagai gangguan yang terjadi pada orang-orang yang memiliki dorongan kuat untuk mengumpulkan barang-barang dengan jumlah besar di luar kebutuhan wajarnya, biasanya sampai-sampai ruangan yang tersedia di rumahnya terancam.







sumber;detikhealth.com

0 comments:

Post a Comment

 

vini np's site | 2008-2014 |Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Winking Line Smiley