Search

Monday, September 19, 2011

Jika Tak Ingin Pikun, Lakukan Aerobik

Posted by vini np at 8:55 AM
Jakarta, Latihan aerobik ternyata dapat menjaga kemampuan kognitif seseorang. Maka itu aerobik sebaiknya tidak diabaikan sebagai terapi yang penting untuk mengatasi demensia atau pikun.

Semua latihan yang memompa jantung dapat mengurangi dan memperlambat perkembangan risiko demensia atau pikun. Demikian kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic dan diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceeding seperti dikutip Minggu (18/9/2011).

Aerobik artinya olahraga yang menghasilkan oksigen banyak. Gerakannya dilakukan secara terus menerus yang membuat kaki dan tangan bergerak. Contoh olahraga aerobik adalah jogging, lari, senam, bersepada, renang, jalan cepat. Berkebalikan dengan aerobik adalah anaerobik yakni gerakan yang tidak dilakukan terus menerus sehingga produksi oksigen tidak terus menerus seperti angkat besi, tenis lapangan yang bergerak pada waktu-waktu tertentu.

Latihan fisik seperti aerobik dapat meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen. Latihan fisik tersebut meliputi berjalan, olahraga dan kegiatan rumah seperti menyekop salju atau menyapu daun.

"Kami menyimpulkan bahwa ada alasan yang sangat menarik mengenai latihan sebagai strategi untuk memodifikasi penyakit dan mencegah demensia serta gangguan kognitif ringan," kata J. Eric Ahlskog, MD, PhD, ahli saraf di Mayo Clinic.

Penelitian dengan menggunakan pencitraan otak telah menunjukkan bukti objektif mengenai efek positif latihan bagi keberlangsungan otak manusia secara konsisten. Penelitian pada hewan juga telah menunjukkan bahwa latihan fisik menghasilkan faktor-faktor yang meningkatkan fungsi otak dan memperkuat koneksi otak (neuroplastisitas).

Para peneliti kemudian merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara olahraga dan fungsi kognitif. Mereka juga mendorong pasien untuk melakukan latihan fisik, terutama bagi mereka yang khawatir tentang masalah kognitifnya.

"Dalam perawatan primer ataupun klinik neurologi, kami harus terus mendorong pasien melakukan latihan fisik. Tidak hanya untuk kesehatan secara umum, tetapi juga kesehatan kognitif," kata Dr. Ahlskog.

"Kami menyisir semua literatur ilmiah yang bisa kami temukan mengenai kaitan antara latihan fisik dan kognisi, termasuk penelitian pada hewan dan penelitian pengamatan. Kami membuka lebih dari 1.600 makalah dengan 130 judul yang langsung menyinggung masalah ini. Kami berusaha mengumpulkan sudut pandang yang seimbang," kata Dr. Ahlskog yang menjelaskan metode penelitiannya.





sumber: detikhealth.com

0 comments:

Post a Comment

 

vini np's site | 2008-2014 |Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Winking Line Smiley