Search

Saturday, October 16, 2010

Dokumentasi Hasil Tindakan Pemberian Cairan Elektrolit dan Darah

Posted by vini np at 10:05 AM

Dokumentasi :

Diagnosa Keperawatan # 1

Kekurangan cairan isotonis, berhubungan dengan :

· Kehilangan cairan gastrointestinal akibat :

- akibat muntah-muntah; diare; GI suction; drainage dari tube fistula

- shift cairan ke ruang III karena obstruksi usus

· Shift cairan ke ruang ke III akibat : luka bakar ; peradangan pada organ intraabdominal ; sepsis ; pancreatitis ; asites karena sirosis hepatis

· Poliuria akibat hiperglikemia, ARF fase poliuria

· Demam

· Kurang intake cairan akibat sulit menelan; depresi

Dengan Tanda dan gejala sbb. :

· Penurunan berat badan seara mendadak ( kecuali pada shift cairan ke ruang III

- ringan jika penurunan BB sampai denga 4 %

- sedang jika penurunan BB sekitar 5 % - <>

- berat jika penurunan BB sekitar 8% atau lebih

· Penurunan turgor kulit, lidah, penurunan kelembaban membran mukosa

· Penurunan urine output dan peningkatan berat jenis urine

· Perubahan ratio BUN dengan kreatinin

· Perubahan tanda-tanda vital : ↓ tekanan darah, ↓ /  suhu ,  denyut jantung, nadi cepat dan lemah

· Penurunan CV P dan pengisian vena perifir, dan peningkatan hematocrit


Perencanaan Keperawatan & Medis /Implementasi / Evaluasi

· Jika tidak berat seperti karena demam dapat diberikan minum melalui oral dengan penambahan 10% dari kebutuhan normal pada setiap peningkatatan suhu 1° celsius diatas 37°.

· Pertimbangkan jenis cairan yang hilang dari tubuh klien seperti kehilangan cairan akibat muntah-muntah, cairan yang diberikan mengandung Na dan K sesuai dengan cairan yang hilang.

· Jika pasien malas minum karena perasaan tak nyaman pada mulut, berikan minuman yang tidak irritatif, dan lakukan perawatan mulut beberapa kali/hari

· Jelaskan kepada klien pentingnya banyak minum dan jenis minuman bagi kondisi tubuhnya

· Jika klien sulit menelan :

- kaji reflex gag dan kemampuan menelan

- berikan minum pada posisi klien tegak

- berikan makanan yang kental seperti puding atau gelatin untuk memudahkan menelan

· jika tak bisa menelan bicarakan dengan medis untuk pemberian cairan melalui naso gastric tube.

· Jika keadaan lebih berat/ tak mampu minum diberikan cairan isotonis melalui intravenous line (infus) : Ringer lactate, NaCl 0.9%

· Amati area tempat penusukkan adakah bengkak, kemerahan, perubahan suhu, dan perasaan nyeri

· Jika terdapat oliguri, periksakan fungsi ginjal , → kolaborasi dengan medis untuk menentukan terapi cairan yang sesuai dengan kondisi tersebut

· Catat intake dan output cairan dengan seksama

· Monitoring :

- berat badan setiap hari ( penurunan berar badan 1 kg = kehilangan cairan 1000 ml),

- tanda-tanda vital : adakah postural hipotensi ( penurunan tekanan darah sistolik > 15 mmHg saat berubah posisi dari tidur ke posisi duduk), adakah takhicardi (peningkatan denyut nadi > 15 X/m)

- turgor kulit, membrane mukosa mulut

- CVP, BUN & kreatinin

- tingkat sensori

· Catat respon klien terhadap intervensi baik medis ataupun keperawatan

- peningkatan jumlah urine menjadi 1 – 2 ml /kg BB

- tanda-tanda vital kembali ke normal

- turgor kulit dan lidah membaik

- membran mukosa mulut lembab

- CVP normal

- Suara nafas bersih

- Berat jenis urine ( 1.003 – 1.035)

0 comments:

Post a Comment

 

vini np's site | 2008-2014 |Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Winking Line Smiley